Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Halo Sahabat Rumah Belajar,
Apa kabar kamu hari ini? Tentunya masih semangat ya . . . .
Sahabat, ada cerita menarik nih tentang pembatik level 4.
Yuk simak tulisannya berikut ini!
Rangkaian kegiatan pelatihan pembatik level 4: berbagi di mulai dengan pembukaan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makariem pada hari senin, 14 September 2020. Turut berhadir tokoh-tokoh lainnya yang tak kalah penting. Pak Nadiem selaku Menteri membuka acara kegiatan ini dengan tema "Berbagi Inovasi Pembelajaran Berbasis TIK Mewujudkan Merdeka Belajar" tanda dimulainya kuliah umum pembelajaran berbasis TIK Level 4 berbagi.
Rangkaian kuliah umum ini berjalan selama 4 hari, dimulai tanggal 15 - 18 September dengan tokoh nasional sebagai narasumbernya.
1. Charles Bonar Sirait, S.E, MM
Pada hari selasa tanggal 15 September 2020 pukul 09.00-10.30 WIB berlangsungnya kuliah umum pertama oleh Public speaker yang handal di bidangnya dengan judul "Kiat Sukses Bagi Para Pendidik Untuk Berkomunikasi dengan Publik"
Ada bebrapa kiat yang saya rangkum berdasarkan apa yang disampaikan oleh Bapak Charles Bonar Sirait dalam kuliahnya yaitu:
1. Pendidik harus mempopulerkan diri sebagai pendidik. Populer dalam kalimat ini bermakna seberapa besar pengaruh dan berkompetennya seorang pendidik.
2. Pendidik haru mengenali diri terlebih dahulu tentang dirinya. Tujuannya adalah agar siswa menerima pesan dengan baik ( harus dapat kepercayaan publik)
3. Perlu diingat bahwa pendidik itu adalah pusat perhatian publik, dimana mampu untuk menarik perhatian publik.
4. Pendidik harus mampu mampu membuat publik "terjaga" dalam artian usahakan pendidik harus menyediakan skenario yang dapat membuat siswa tetap fokus dengan apa yang anda katakan.
5. Pendidik harus mampu membuat suasana menjadi dinamis dan tidak membosankan.
😀Satu hal yang paling diingat dari Bapak Charles Bonar Sirait yaitu "Sharing and Teaching"
2. Butet Manurung
Pagi menjelang siang setelah pemateri Charles Bonar Sirait dengan bagaimana kiat menjadi pembicara yang luar biasa, di lanjutkan dengan kuliah umum pukul 10.30-12.00 WIB dengan judul "Motivasi Guru Dalam Mendidik: Belajar Dalam Mengajar" oleh seorang pejuang pendidikan yang tak kenal rasa takut yakni Butet Manurung.
Butet Manurung merupakan salah satu pejuang pendidikan wanita yang tak dipungkiri lagi jasanya pada Indonesia. Beliau adalah seorang pendiri
SOKOLA RIMBA. Sebuah sekolah yang didirikannya berawal dari Suku asli orang Rimba di Jambi. langkah awal yang di lakukan oleh Butet adalah mengenalkan mereka pada membaca, menulis, dan menghitung.
Butet sendiri merupakan seorang lulusan Antropologi Universitas Padjajaran Bandung. Sekarang
SOKOLA RIMBA sudah ada 16 titik di pelosok Indonesia. Pencapaian ini tentulah bukan di dapat dengan mudah. Butet harus menempuh banyak sekali rintangan di hadapannya, mulai dari penolakan hingga pengusiran. Namun, karena jiwa semangat yang ada pada dirinya membuatnya tak menyerah karena baginya surga dunia sudah ditemukan.
Perempuan yang bernama asli Saur Marlina Manurung mengajarkan membaca, menulis, dan berhitung tidak berpatoka pada kurikulum disekolah pada umumnya. Butet mengatakan bahwa anak akan belajar dari alam, karena dialamlah anak-anak bisa bermain sambil belajar tanpa merasa bahwa mereka sedang bersekolah. Karena pengalaman inilah yang membuat butet banyak belajar, bahwa ilmu dan belajar itu tidak hanya kita dapatkan dari guru. Justru menurutnya, alamlah merupakan guru yang paling akurat.
Butet berpesan dalam kuliahnya, agar terus menghidupkan mimpi, gapailah mimpimu selagi bisa dan jangan sampai menyesal saat usia renta mulai menghampiri. Tetap jaga kelestarian alam, perbanyaklah syukur kepada Tuhan, karena kita diberi kesempatan untuk bisa menikmati dan belajar di alam yang indah ini.
😀Satu hal yang paling diingat dari Ibu Butet Manurung yaitu "Jangan sampai keseragaman membunuh keberagaman"
3. Dr. Iwan Syahril, Ph.D
Semangat siang tetap dirasakan dengan adanya kuliah umum oleh bapak Iwan Syahril dari Dirjen GTK pada pukul 13.00-14.00 WIB tentang "Kebijakan Pendidikan Terkait Guru dan Tenaga Kependidikan". Konteks merdeka belajar menurutnya merupakan suatu hak dimana anak harus dipandang dengan hormat. Beliau menekankan bahwa tumbuhkembangkan anak sesuai dengan bibit yang ia punya. jangan memaksakan sesuatu di luar kendalinya sehingga menimbulkan ancaman yang mungkin berbahaya.

Menurut Pak Iwan Syahril mengatakan bahwa pendidikan bisa dilihat pada Ki Hajar Dewantara yang disebut sebagai Bapak Pendidikan. Terkenal akan semboyannya yaitu ing ngarso sung tulodo bermakna bahwa guru itu harus menjadi teladan. ing madya mangun karso bermakna bahwa guru harus membangkitkan semangat dan menjadi motivator. dan terakhir adalah Tut wuri handayani bermakna guru mendorong siswa agar mampu mandiri, bergaya, dan merdeka. Pada dasarnya merdeka belajar itu berakar dari filosofi Bapak Ki Hajar Dewantara. Menurutnya, ada semacam ruang untuk berinovasi dan berkreasi merupakan esensi dari Merdeka Belajar, tetapi fokusnya tetap pada hasil siswa. Sehingga para guru harus mampu untuk menguasai teknologi yang sesuai dengan zamannya. Inovasi itu dianggap penting di era teknologi saat ini. Menurutnya, kegiatan pembaTIK ini dapat menjadi salah satu yang dapat menyelesaikan masalah tersebut. dengan tujuan agar tujuan dari merdeka belajar itu sendiri tersampaikan dengan baik.
Mari Berbagi Inovasi Pembelajaran Berbasis TIK Mewujudkan Merdeka Belajar
Dengan
Rumah Belajar, belajar kapan saja, dimana saja, dan dengan siapa saja
Kamu bisa menyaksikan tayangan ulang kuliah umum dari 3 narasumber diatas melalui youtube Rumah Belajar Kemdikbud atau melalui link di bawah ini
#PusdatinKemendikbud #PembaTIK2020 #DutaRumahBelajar2020 #RumahBelajar2020 #BerbagiTIK
Keren ibu. Tetap semangat berbagi.
BalasHapusTerima kasih ibu 🙏
HapusMantap semoga sukses
BalasHapusYes..salut ma ibu yang masih menginagt semua paparan materinya.. sukses buat ibu dan buat kita semua
BalasHapusMantap buk...
BalasHapusMenarik n inspiratif bu
BalasHapusMantap Bu 👍👍
BalasHapus👍👍👍
BalasHapusSangat bermanfaat Bu...
BalasHapusSalam sukses
Sangat bermanfaat Bu.
BalasHapusSalam sukses